Senin, 29 April 2013

MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA "bakteriologi 3"

MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA
Mikroorganisme harus dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrien yang berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Susunan bahan nutrien, baik bahan alami maupun sintetik/buatan, yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Media berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah bakteri, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Macam nutrien yang digunakan tergantung dari macam bakteri yang dibiakkan.
Untuk menciptakan keadaan lingkungan yang tepat secara sintetis sebagai pengganti keadaan alam, maka diperlukan persyaratan tertentu agar bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam media. Persyaratan tersebut yaitu:
1.      Media harus mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
2.      Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan bakteri.
3.      Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain.

A.    Bentuk media
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadatan, seperti agar-agar, gelatin dan sebagainya. Ada tiga bentuk media, yaitu:
  1. Media padat,
Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar. Jumlah tepung agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang dibiakkan. Bila mikroba memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus rendah makan penambahan tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dn akadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri dari tiga macam bentuk, yaitu:
a.       Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.
b.      Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung reaksi.
c.       Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.
2.      Media cair,
                        Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Umumnya dipergunakan untuk pembiakan mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi.
3.      Media semi padat atau semi cair,
                        Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang. Umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif, atau untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri.

B. Susunan Media
                        Sesuai dengan fungsi fisiologi dan masing-masing komponen yang terdapat di dalam media, maka susunan media mempunyai kesamaan isi, yaitu:
1.      Kandungan air
2.      Kandungan nitrogen, baik berasal dari protein, asam amino, dan senyawa lain yang mengandung nitrogen. Sebagian besar digunakan untuk sintesis protein dan asam-asam nukleat.
3.      Kandungan karbon berasal dari karbohidrat, lemak, dan senyawa-senyawa lain yang. Diperlukan sebagai sumber energi bagi reaksi-reaksi sintesis dalam pertumbuhan, pemeliharaan keseimbangan cairan, bergerak dan sebagainya.
4.      Kandungan garam-garam anorganik, baik unsur makro maupun mikro, seperti fosfat, potasium, sodium, besi, mangan, magnesium, dan sulfat
5.      Kandungan vitamin dan asam-asam amino sebagai unsur tambahan bagi pertumbuhan dan sintesis metabolik esensial. 

C. Jenis Media
                                    Berdasarkan persyaratan mengenai susunan media bagi pertumbuhan bakteri, maka media dapat berupa:


1.      Media alami,
                        Yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang, touge, daging, umbi-umbian dan sebagainya, pada saat ini media alami yang banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan. Contoh media alami yang paling banyak digunakan adalah penggunaan telur untuk pertumbuhan dan perkembanganbiakan virus.
2.      Media Sintetik Atau Buatan
Yaitu media yang disusun oleh senyawa-senyawa kimia baik organik maupun anorganik.
                        Contoh media sintetik bagi pertumbuhan bakteri Clostridium:
                        K2HPO4              0,5 gram
                        KH2PO4              0,5 gram
                        MgSO4                0,1 gram
                        NaCl                0,1 gram
                        CaCO3             secukupnya
3.      Media Semi Sintetik
Yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintetik.
                        Misalnya:          Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri:
                                                Pepton                         10 gram
                                                Ekstrak daging 10 gram
                                                NaCl                            5 gram
                                                Aquades                       1 liter

D. SIFAT MEDIA
                        Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain seperti isolasi, seleksi dan diferensiasi biakan yang didapat. Artinya penggunaan beberapa jenis zat tertentu  yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perrkembangbiakkan mikroba, banyak juga dilakukan dan digunakan. Sehingga masing-masing media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya. Berdasarkan sifat-sifatnya, media dibedakan menjadi:
1. Media dasar/ umum
                        Yaitu media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk membuat media pembiakan lain.
2. Media Diperkaya
                        Media ini dibuat dari media dasar dengan penambahan bahan-bahan lain umtuk mempersubur pertumbuhan mikroba tertentu, yang pada media dasar tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu dibutuhkan beberapa penambahan nutrisi pengaya kedalam media dasar yang dapat menyokong pertumbuhan mikroba, misalnya dengan menambahkan darah, serum atau ekstrak hati.
\3. Media diferensial
                        Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter koloni mikroba yang tumbuh. Beberapa mikroba dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan pertumbuhan yang khas. Media ini berfungsi untuk isolasi dan identifikasi bakteri.
4. Media Selektif
                        Media ini digunakan untuk menyeleksi  pertumbuhan mikroba yang diperlukan dari campuran mikroba-mikroba lain yang terdapat dalam bahan yang akan diperiksa. dengan penambahan zat-zat tertentu mikroba yang dicari dapat dipisahkan dengan mudah. Media ini sangat berguna untuk identifikasi. Contohnya, SS-agar (agar Salmonella-Shigella) yang digunakan untuk mengisolasi bakteri jenis  Salmonella dan Shigella.
5. Media Uji
                        Media ini digunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya, media penguji vitamin, antibiotika, residu pestisida, residu deterjen dan lain-lain. Media ini disamping tersusun oleh senyawa dasar untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, juga sejumlah senyawa tertentu yang akan diuji.
6. Media Enumerasi
                        Media ini digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu biakan. Media ini dapat berbentuk media dasar, media selektif, media diferensial maupun media uji.
E. Penyiapan Media
                        Media alami, misalnya susu skim, tidak menimbulkan masalah di dalam penyiapannya sebagai media; hanya semata-mata dituang kedalam wadah-wadah yang sesuai seperti tabung reaksi atau labu dan disterilkan sebelum digunakan. Media dalam bentuk kaldu nutrien atau yang mengandung agar disiapkan dengan cara melarutkan masing-masing bahan yang dibutuhkan atau lebih mudah lagi dengan cara menambahkan air pada suatu air pada produk komersial berbentuk medium bubuk yang sudah mengandung semua nutrien yang dibutuhkan. Pada praktisnya semua media tersebut secara komersial dalam bentuk bubuk, dan juga dalam bentuk siap pakai di dalam cawan-cawan petri, tabung atau botol.
                        Penyiapan media bakteriologis selain media alamiah mengikuti langkah-langkah berikut:
1.      Setiap komponen atau medium terdehidrasi yang lengkap dilarutkan dalam air suling dengan volume yang sesuai.
2.      pH (derajat keasaman dan kebasaan) medium fluida ditentukan dan disesuaikan (dengan penambahan larutan basa atau asam) dengan nilai optimum bagi pertumbuhan bakteri yang akan dikultivasi. pH ditentukan dengan menggunakan indikator pH.
3.      Medium tersebut dituang kedalam wadah yang sesuai seperti tabung, labu, atau botol dan ditutup dengan sumbat kapas atau tutup plastik atau logam sebelum disterilisasi.
4.      Medium itu disterilkan, biasanya dengan menggunakan autoklaf; proses ini menggunakan panas dibawah tekanan uap.

F. Kondisi fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
                        Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrien serta lingkungan  fisik yang sesuai, seperti;
1.      Suhu
2.      Atmosfer gas
3.      Keasaman atau kebasaan (pH)


G. Pilihan Media Dan Kondisi Inkubasi
                        Untuk dapat memilih dengan baik media dan kondisi fisik, haruslah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.      Apakah bakteri yang akan diisolasi itu aerobik atau anaerobik?
2.      Apakah spesimen itu mengandung bakteri autotrofik atau heterotrofik, dan bila demikian apakah kedua tipe tersebut akan dikultivasi?
3.      Apakah spesimen itu mengandung organisme termofilik, mesofilik atau psikrofilik?

                        Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi:
1.      Lactose Broth
                        Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.

2. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
                        Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli. Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.

3. Nutrient Agar
                        Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Untuk komposisi nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.

4. Nutrient Broth
                        Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut:
1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.
3.Atur pH sampai 7,0.
4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5.Sterilisasi dengan autoklaf.

5. MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
                        MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh. MRS agar mengandung:
1. Protein dari kasein 10 g/L
2. Ekstrak daging 8,0 g/L
3. Ekstrak ragi 4,0 g/L
4. D (+) glukosa 20 g/L
5. Magnesium sulfat 0,2 g/L
6. Agar-agar 14 g/L
7. Dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L
8. Tween 80 1,0 g/L
9. Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L
10. Natrium asetat 5 g/L
11. Mangan sulfat 0,04 g/L
MRSB merupakan media yang serupa dengan MRSA yang berbentuk cair/broth.

6. Trypticase Soy Broth (TSB)
                        TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen. Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah sumber energi dan natrium klorida mempertahankan kesetimbangan osmotik. Dikalium fosfat ditambahkan sebagai buffer untuk mempertahankan pH.

7. Plate Count Agar (PCA)
                        PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks.

8. Potato Dextrose Agar (PDA)
                        PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.

9. VRBA (Violet Red Bile Agar)
                        VRBA dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat VRBA adalah yeast ekstrak, pepton, NaCl, empedu, glukosa, neutral red, kristal violet, agar). Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan 1 liter air yang telah didestilasi. Panaskan hingga mendidih sampai larut sempurna. Dinginkan hingga 50-60°C. Pindahkan dalam tabung sesuai kebutuhan, pH akhir adalah 7,4. Campuran garam bile dan kristal violet menghambat bakteri gram positif. Yeast ekstrak menyediakan vitamin B-kompleks yang mendukung pertumbuhan bakteri. Laktosa merupakan sumber karbohidrat. Neutral red sebagai indikator pH. Agar merupakan agen pemadat.




DAFTAR PUSTAKA

Pelczar dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 1. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia.
Ermila, Mila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi.
cpy.

Selasa, 16 April 2013

sitohistoteknologi



TUGAS sito histoteknologi












OLEH     

NAMA              : Muh.yusran
NIM                 : 11.901.467
KELAS              : k.11

PROGRAM D-3 ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2012








Pembesaran 10 kali






Pembesaran 40 kali




1.     GLANDULA LOBULUS
Keterangan :
Kelenjar lobulus berfungsi untuk memproduksi cairan susu dan mengalirkan cairan susu.Lobulus sangat respon terhadap estrogen karena sel epitel lobulus mengekspresikan reseptor estrogen menstemulasi pertumbuhan, diferensiasi dan mammogenesis.













Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali




2.     GLANDULA ALVEOLUS
Keterangan :
             Fungsi paru-paru sebagai alat ekskresi, yaitu melepaskan kabondioksida dan air sebagai sisa metabolisme.
v  Setiap ujung bronkiolus membentuk kantung berdinding tipis
v  Gelembung tipis diselimuti pembuluh darah
v  Tempat terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 
.















Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali



3.     GLANDULA TIROID
Keterangan :
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia.









Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali




4.    TESTIS EPIDIDIMIS
Keterangan :
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum.Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.Fungsi testis : memproduksi sperma (spermatozoa),memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.














Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali




5.     GRANDULA ADRENAL
Keterangan :
Kelenjar adrenal yang juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal adalah kelenjar berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal.Kelenjar adrenal termasuk dalam kategori kelenjar endokrin.Disebut kelenjar endokrin karena kelenjar tersebut mengeluarkan hormon langsung ke dalam aliran darah.







Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



6.     HYPOPHYSE
Keterangan :
Kelenjar ini disebut pula hypophysa terletak pada lekukan tulang di dasar otak (sela tursika) di bawah diencephalon. Suatu tangkai yang menghubungkan antara kelenjar ini dengan diencephalon disebut Infundibulum. Kelenjar ini walaupun kecil, fungsi dan strukturnya merupakan organ tubuh yang sangat rumit dan sulit, terdiri dari dua bagian utama, yaitu adenophipofisa dan neurohipofisa.









Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



7.    CEREBLUM
Keterangan :
Gerakan tubuh atau anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan koordinasi dari berbagai organ. Suatu gerakan volunter akan melibatkan cerebellum (untuk penyusunan konsep gerakan), sistem penglihatan (untuk memberi informasi tentang usaha yang harus dibuat dan pengarahan urutan gerakan), sistem motorik (sebagai pelaksana), sistem sensorik (sebagai monitor), dan cerebellum (sebagai pengawas, pengatur dan pengarah informasi).






Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



8.      BONE GROUND
Keterangan :
Jaringan ikat adalah jaringan yang mengikat dan menyambung jaringan lain. Jaringan ikat tersusun atas tiga jaringan utama yaitu :Matriks ekstra seluler,Sel-sel penyokong,Serabut protein.


















Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali




9.     OVARIUM
Keterangan :
Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.






Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali



10.                          STRIATED MUSCLE

Keterangan :
Sel otot rangka berbentuk silinder, berinti banyak dan letaknya di tepi, danberukuran besar. Setiap otot rangka yang utuh disusun oleh sel-sel otot atau serat-serat otot. Setiap serat otot tersusun atas miofibril-miofibril. Di dalam miofibrilterdapat unsur-unsur sitoskeleton yang sangat terorganisir.

















Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali



11.                          HYALINE CARTILAGE
Keterangan :
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
       















Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali



12.                         GINJAL
Keterangan :
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
                          








Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali


13.                         VENA
Keterangan :
Vena berfungsi mengembalikan darah dari organ-organ yang lain ke jantung. Dalam peredaran sistemik. darah beroksigen dipam keluar dari jantung oleh ventrikel kiri  melalui arteri dan seterusnya ke otot-otot dan organ-organ dalam tubuh, di mana makanan dan gas-gas ditukar di kapilari.kemudian memasuki vena dengan diisi sisa sel dan karbon dioksida. Darah yang sudah tidak beroksigen ini dipindahkan oleh vena ke atrium kanan jantung, yang mana memindahkan darah tersebut ke ventrikel kanan, dan kemudiannya dipam ke arteri-arteri pulmonari dan akhirnya paru-paru Dalam peredaran pulmonari, vena pulmonari mengembalikan darah beroksigen dari paru-paru ke atrium kiri. dan kemudiannya beralih ke ventrikel kiri dan seterusnya melengkapkan kitaran peredaran darah.















Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali




14.                         ARTERI
Keterangan :
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup.Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang,dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
                                  


























Pembesaran 10 kali                                              pembesaran 40 kali



15.                         DARAH

v  Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
v   Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
v  Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
v   Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
















Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali


16. SMOOTH MUSCLE
Keterangan :
§  Smooth muscle adalah polos dimana jenis otot yang di bangun atau sel-sel otot yang berbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti.
§  Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut yang homogen sehingga bila di amati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.










Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



17.                         NEURON ASTROCYT (CERERUM)

Keterangan :
Astrosit adalah sejenis sel dengan populasi sekitar lima kali lebih banyak dari pada neuron. Astrosit diklasifikasikan berdasarkan perbedaan merfologi dan keadaan atau lokasi anatomi menjadi dua subtipeAstrosit protoplasmik yg kaya protoplasma dari yang lain,Astrosit fibrosa lebih banyak di temukan pada subtansialba.









Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



18.                         TRAKEA
Keterangan :
Merupakan tabung yang menghubungkan faring dan laring ke paru-paru,yang memungkinkan perjalanan udara








Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



19.                         LIVER
Keterangan :
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di dalam hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
















Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali


20.                         LUNG WITH PLEURA
Keterangan :
 Dalam anatomi manusia , rongga pleura adalah rongga tubuh yang mengelilingi paru-paru. Pleura adalah membran sero. Pleura terdiri dari :Peura luar ,melekat pada dinding dada,Pleura dalam Meliputi paru-paru dan struktur yang berdampingan yaitu pembuluh darah, bronkus saraf.









Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



21.                         PANCCREAS
Keterangan :
v  Menghasilkan getah pangkraes mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama: protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.
v   Menghasilkan Enzim-enzim proteolitik
v  Enzim pencernaan untuk karbohidrat
v  Menghasilkan Pancreatic juice
v   Pengaturan sekresi pangkreas













Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali



22.   OSEOPHAGUS
Keterangan :
Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian atas dan proventriculus bagian bawah (North, 1978).Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam menelan secara otomatis oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok (Sarwono, 1988).






Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



23.   MANDIBULAR GLAD
Keterangan :
Kelenjar ludah berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan menelan, dan sebagai pelindung selaput mulut terhadap rasa asam, suhu panas, suhu dingin, dan kondisi basa. Dan Enzim ptialin (amilaze) berfungsi merubah amilum atau karbohidrat menjadi maltosa. Selanjutnya, maltosa diubah oleh enzim maltose menjadi glukosa. Enzim ptialin dan enzim maltose bekerja optimal pada kondisi pH 7 dan suhu 37 derajat Celcius.
















Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



24.                         PLEXUS CHOROIODEUS
Keterangan :
Pleksus koroid terdiri atas lipatan-lipatan ke dalam dari pia mater yang menyusup ke bagian dalam ventrikel.Ia ditemukan pada atap ventrikel ketiga dan keempat dan sebagian pada dinding ventrikel lateral. Ia merupakan struktur vasikular yang terbuat dari kapiler venestra yang berdilatasi. Fungsi utama pleksus koroid adalah membentuk cairan serebrospinal,yang hanya mengandung sedikit bahan padat dan mengisi penuh ventrikel, kanal sentral dari medulla spinalis, ruang subaraknoid, dan ruang perivasikular. Ia penting untuk metabolisme susunan saraf pusat dan merupakan alat pelindung, berupa bantalan cairan dalam ruang subaraknoid.






Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali




25.                         PHYLORUS
Keterangan :
Pylorus adalah wilayah perut yang terhubung ke duodenum ( bagian awal usus ). Hal ini di bagi menjadi dua bagian yaitu :Antrum pylorus, yang menghubungkan ke tubuh perut,Kanal pylorus, yang menghubungkan ke duodenum.Pyloric sphinctes adalah sebuah cicin yang kuat dari otot polos pada akhir pilorus kanal yang memungkinkan makanan lewat dari perut ke duodenum














Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali



26.                         DUODENUM
Keterangan :
Duodenum, bagian terpendek (25cm), yang dimulai dari pyloric sphincter di perut sampai jejunum. Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas dan duodenal papilla, tempat bermuaranya pancreas dan kantung empedu. Empedu berfungsi mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Pankreas menghasilkan amilase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino/albumin dan polipeptida. Dinding usus halus mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar brunner yang berfungsi  memproduksi getah intestinum.






Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



27.                         JEJENUM
Keterangan :
Jejunum merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap.Jejunum memiliki panjang antara 1,5 m – 1,75 m. Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer.







Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali



28.                         ILLEUM
Keterangan :                      
Usus penyerapan (ileum), panjangnya antara 0,75m – 3,5m terjadi penyerapan sari–sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan makanan dapat berjalan dengan baik. Dinding jonjot usus halus tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk menyerap zat hara.








Pembesaran 10 kali                                        pembesaran 40 kali




29.CAESUM
Keterangan :
Usus besar terdiri dari tiga bagian: menaik, melintang, dan menurun. Fungsi utama usus besar adalah untuk mengabsorbsi air kembali dan untuk mengeluarkan mukus yang berfungsi untuk melumasi dan membantu mengeluarkan feses.







Pembesaran 10 kali                                                    pembesaran 40 kali




30.COLON
Keterangan :
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum,adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
v  Meyimpan dan eliminasi sisa makanan,
v  Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara menyerap air
v  Mendegradasi bakteri.